"Sepeda Motor Memenuhi Indonesia"
Dewasa ini seiring dengan kemajuan jaman, pergerakan manusia
semakin intens. Didukung kemajuan teknologi
terutama bidang otomotif dalam hal ini sepeda motor. Kita pun mempunyai
banyak opsi dalam memilih jenis dan brand sepeda motor sesuai selera dan
kebutuhan kita. Brand pabrikan yang beredar di Indonesia pun semakin banyak.
Diawali produk-produk dari benua Eropa dan Negeri Paman Sam.
Ducati, Ariel, Triumph, Harley Davidson, Sparta, DKW, BMW, Royal Enfield, BSA, Matchless,
AJS, Norton merupakan beberapa merek motor dari 2 tempat tersebut di atas. Beberapa
merek tersebut dibawa utuh dari negeri asalnya untuk mendukung mobilitas dimasa
imperialisme. Masih banyak motor di atas yang seliweran di jalanan Indonesia.
Kebanyakan dimiliki oleh penggemar motor klasik dengan jaringan organisasinya.
Bisa anda cari klub penggemar sepeda motor di atas. Yang cukup tersohor adalah
Harley Owners Group (HOG), Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI), Motor Antik Club
(MAC). Biasanya masing-masing daerah yang teraffiliasi dengan organisasi di
atas terbagi dengan nama-nama chapter di masing-masing regional. Kebanyakan
anggotanya adalah orang kaya, karena disamping harga motor mahal juga biaya
perawatan juga cukup menguras kantong. Apalagi bila pemilik ingin membangun
mulai dari rangka ataupun yang ingin model custom.
Selanjutnya invasi oleh merek-merek Negeri Matahari Terbit
dengan perintisan industrinya pasca PD2. Honda, Kawasaki, Suzuki, Kawasaki
merupakan beberapa pabrikan asal Jepang yang sudah merajai pemasaran sepeda
motor di Indonesia dengan image kualitas tinggi. Yang banyak meniru sepeda
motor dari Eropa maupun Amerika. Dengan inovasi-inovasi yang menyesuaikan
dengan orang Asia. Bahkan sampai sekarang, rasanya memang Jepanglah yang
merajai pasaran sepeda motor di Indonesia.
Seakan iri dengan kesuksesan merek-merek sepeda motor asal
Jepang di Indonesia, geliat industri otomotif dari Taiwan maupun China Daratan/
Tiongkok sampai juga di Indonesia. Dengan menawarkan harga murah dan model yang
(mungkin)meniru produk Negeri Jepang. Namun sayang expansinya rintisan oleh
beberapa merek tak cukup didukung oleh kualitas, sehingga setiap produk yang
berbau “Made in China” selalu mendapat citra buruk di mata masyarakat Indonesia.
Jialing, Zealsun hanyalah sedikit merek yang saya ingat. Meski begitu, inovasi
sepeda motor roda tiga sebagai sarana angkut pengganti mobil pick up menjadi
pilihan masyarakat Indonesia. Kebanyakan dipilih oleh para pengusaha distribusi
consumer goods, pedagang makanan/ kuliner, dan para pengusaha yang membutuhkan
mobilitas tinggi dalam usahanya. Bhakan di beberapa daerah dijadikan sebagai
pengganti angkutan umum. Meski hal ini tidak dibenarkan.
Moncernya bisnis sepeda motor dan meledaknya jumlah kelas
menengah ditambah melajuny ekonomi Indonesia ternyata membuta produsen sepeda
motor non-Jepang membuat mereka tergiur turut merasakan kue penjualan.
Suksesnya produk-produk Jepang tidak lepas dari kualitas dan inovasi mereka.
Hal ini yang tidak ditunjukan produk-produk dari Cina (Cina Daratan & Cina
Taipei). Sehingga citra tidak bermutu terlanjur melekat bahkan dalam setiap
produk yang berbau Cina.
Menuyusul kesuksesan Harley Davidson dengan kualitas dan
brandingya sebagai brand elit membuat produsen sepeda motor kelas premium ingin
expansi ke Indonesia. Indian dan Ducati, meskipun produknya terbilang mahal
namun cukup mendapat hati konsumen Indonesia. Expansi Piaggio dengan brand
Vespa yang sudah melekat dan punya basis penggemar khusus pun seolah-olah hidup kembali setelah sekian lama mati suri.
Krisis moneter memang telah mengubah segalanya.
Dan sepertinya prospek industri sepeda motor masih akan
mocer dalam waktu lama. Mengingatpotensi penduduk Indonesia yang sedemikian
besarnya. Mudah-mudahan berdampak positif bagi masyarakat Indonesia.