"Naik Motor, Belajar Ngerem Dulu"
Teknik pengereman pada sepeda motor menjadi salah satu indikator keselamatan berkendara. Salah-salah, kecelakaan pun tidak bisa dihindari. Bahkan menurut riset, masih banyak pengendara sepeda motor di Indonesia yang belum mengetahui teknik pengereman yang benar.
Teknik Pengereman saat mengendarai sepeda motor perlu diketahui dan dipelajari oleeh pengendara. Dengan teknik yang tidak tepat alih-alih ingin menghindari tabrakan justru yang ada malah celaka. Sayangnya banyak pengendara yang tidak mengetahuinya karena memang tidak ada training khusus. Tidak heran angka kecelakaan sepeda motor tinggi.
Teknik pengereman yang maksimal adalah menggunakan rem depan dengan porsi yang lebih besar dibandingkan rem belakang. Artinya utamakan penggunaan rem depan yang diimbangi dengan rem belakang atau kombinasi kedua rem depan ataupun belakang. Saat mengerem pasti motor akan condong ke depan. Makanya, sepeda motor sekarang banyak yang dilengkapi dengan rem cakram di depannya. Soal keunggulan rem cakram dibanding rem tromol akan dibahas lain waktu. Untuk motor berkapasitas mesin besar sudah banyak yang menggunakan rem double cakram di depannya. Mengingat power mesin dan bobot sepeda motor yang berat.
Saat melaju maka gaya dorongan ke depan bekerja kuat. Dengan demikian, penggunaan rem belakang akan melawan gaya dorong tersebut. Sehingga bila injakan pedal rem belakang terlalu kuat ban belakang bisa sliding/ selip apalagi saat jalanan basah (baca post lain soal aquaplanning).
Prinsip pengereman yang utama adalah jangan sampai ada gesekkan ban atau hilangnya grip ban terhadap aspal. Kalau sampai terjadi gesekkan itu, jarak pengereman akan semakin panjang. Dan usaha agar tidak menabrak pun seperti sia-sia. Perbandingan standard penggunaan rem depan dan belakang menggunakan persentase 60 persen untuk rem depan dan 40 persen rem belakang. Tergantung kondisi jalanan. Bukan berarti rem depan adalah segalanya. Saat menikung, begitu stang sudah dibelokkan hindari penggunaan rem depan guna menghindari jatuh terpeleset. Latihlah feeling penggunaan rem depan saat menikung agar laju tetap optimal dan tidak jatuh. Gunakan kombinasi yang tepat dan bedakan antara melaju lurus dan menikung.
Saat menarik tuas rem depan, usahakan menggunakan keempat jari tangan. Dengan begitu, tenaga jari lebih kuat dan pengereman maksimal akan didapat. Jangan lupa, lepas juga tarikan gas. Pengereman akan percuma dan tidak maksimal kalau gas tetap ditarik. Yang ada malah mempercepat kerusakan komponen mesin dan kampas cepet habis.
Cara pengereman yang benar adalah tarik handle rem perlahan. Jika objek di depan sudah sangat dekat, barulah rem ditarik secara maksimal. Hindari mengocok pedal/tuas rem karena berbahaya.
Untuk motor berkopling manual, hampir sama. Kosongkan gas, kemudian tarik rem depan terlebih dahulu barulah tarik tuas kopling.
Tenangkan pikiran dan periksa kondisi sepeda motor sebelum mengendarainya. Keselamatan anda dan mungkin juga orang lain tergantung sikap anda.
No comments:
Post a Comment